Monday, April 27, 2009

Bisnis Pendidikan Kristen KeDua: Rahasia Surga dan Bumi

Ketika kita berbicara mengenai pendidikan, kita akan selalu berhubungan dengan rahasia – rahasia. Sebagai orang tua terhadap anak – anaknya, sebagai guru – guru untuk murid – murid mereka, kita menyingkapkan misteri, - yang kalau tidak disingkapkan akan tetap tersembunyi dari para pembelajar. Bisnis pendidikan ini sangat serius. Siapapun yang menjabat sebagai guru – guru atau siapapun yang berfungsi sebagai guru – guru berada didalam urusan membagikan rahasia kehidupan kepada generasi berikutnya. Jika tidak ada para guru, rahasia tersebut bisa saja hilang, dan orang – orang akan harus menemukan kembali kemudinya. Pendidikan itu terlalu serius untuk diabaikan. Membagikan rahasia kehidupan kepada generasi berikutnya merupakan persoalan yang besar. Dalam pendidikan Kristen, kita tidak hanya menyalurkan rahasia kehidupan ke generasi berikutnya, tetapi juga rahasia surga. Itulah yang membuat bisnis pendidikan Kristen menjadi sangat berharga.

Rahasia surga dan kehidupan itu dinyatakan oleh Allah. Tuhan membukakan rahasia kehidupan melalui – yang disebut – pewahyuan umum, dan rahasia surga melalui pewahyuan khususNya. Yang menarik adalah rahasia surga dan kehidupan hanya di nyatakan kepada manusia dan bukan dari ciptaan – ciptaan lainnya. Kehormatan ini ada hubungannya dengan status kita sebagai mahkota penciptaan, karena kita diciptakan serupa dengan gambar dan rupa Allah. Sejak semula manusia diciptakan untuk memiliki kapasitas dalam memahami rahasia surga dan kehidupan yang disingkapkan. Melalui sarana – sarana pendidikan, manusia menyalurkan pengetahuan akan rahasia tersebut kepada keturunan – keturunannya, dan itu sudah sejak lama seperti itu. Karena keharusan untuk mengetahui rahasia itulah penelitian akan rahasia tersebut dirasa sangat penting dalam area pendidikan. Sekali rahasia tersebut diketahui, hal tersebut akan dituruntemurunkan kepada generasi berikutya dengan cara pendidikan.

Dalam kejatuhan kita dalam dosa, kita tidak selalu melihat kebenaran sebagaimana mestinya. Pengetahuan kita ditutupi oleh dosa. Jadi, kehausan akan kebenaran sejati akan tetap ada. Manusia mencoba untuk menyingkapkan rahasia demi rahasia sejak permulaan zaman. Tetapi, semua kembali kepada Allah yang akan memutuskan apakah Dia akan membukakannya kepada manusia. Jadi, selain dari Allah, tidak seorangpun yang akan benar – benar tahu. Sebagai konsekuensinya, apa yang kita pikir sebagai rahasia surga dan kehidupan yang terbuka bisa saja bukanlah kebenaran. Namun demikian, kita menurunkannya kepada anak-anak kita dan menekankan pengetahuan tersebut pada mereka yang mungkin saja tidak benar. Manusia berhati-hati pada kesalahan dan lalu berjuang menjaga supaya tidak ada kebocoran pengetahuan yang salah yang diturunkan pada generasi berikutnya. Ini membuat bisnis pendidikan menjadi lebih berat, karena sekarang ini pendidikan tidak hanya membagikan rahasia tetapi juga mencegah banjirnya pengetahuan yang salah kepada generasi berikutnya.

Menentukan yang mana yang salah dan yang benar jelas – jelas tidak semudah yang terdengar. Manusia memerlukan standar untuk mengukur rahasia yang baru saja tersingkapkan apakah itu termasuk dalam bangunan pengetahuan yang benar atau tidak. Seperti yang sudah dijabarkan di diskusi sebelumnya tentang bisnis pendidikan, kita telah mengetahui bahwa standar kebenaran adalah Kristus sendiri, karena Dia-lah sang Kebenaran. Oleh karena itu, sangat penting bagi manusia untuk mempertimbangkan secara serius mengaitkan Kristus kapanpun kita berhubungan dengan suatu upaya pencarian kebenaran yang sejati. Tidak banyak yang akan dengan siap setuju dengan apa yang saya ajukan disini, akan tetapi saya tidak dapat dan tidak akan menyangkal Tuhan saya hanya karena Dia tidak dianggap menarik oleh banyak pakar.

Penyampaian rahasia surga dan kehidupan diperintahkan oleh Tuhan didalam Alkitab (Ulangan 6: 4-9; Matius 28:18-20). Pemilik rahasia tersebut adalah Tuhan sendiri. Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik, saya tergetar dihadapanNya setiap kali saya menghadirkan rahasia surga dan kehidupan kepada siapa saja yang Tuhan percayakan kepada saya sebagai murid – murid saya, entah itu dalam kapasitas saya sebagai seorang guru atau dalam fungsi pengajaran saya. Membagikan rahasia ini kepada generasi berikutnya adalah suatu pengalaman yang terhormat disamping itu juga tidak layak untuk saya. Saya memahami bahwa rahasia tersebut adalah milik Allah dan itulah sebabnya saya tidak dapat menghadirkan selayaknya itu milik saya. Yang kedua, saya tidak dapat mengklaim apa yang tidak benar sebagai hal yang benar, karena nantinya saya akan menghadirkan kebenarannya dengan salah kaprah.

Untuk semua yang menganggap diri mereka para pendidik, saya mendorong Anda untuk menguji diri Anda sendiri dengan seksama sebelum mempresentasikan dan membagikan rahasia surga dan kehidupan kepada murid – murid Anda. Para guru memiliki sejenis kuasa dan otoritas dan juga atribut – atribut dalam diri mereka yang merupakan pemberian dari surga semata. Ketika para guru berbicara, mereka berbicara dengan suatu karisma yang secara natural menarik perhatian para murid. Dalam dunia yang berdosa ini, kuasa seperti itu dapat di salah gunakan dan dapat menjadi salah arah. Bisnis pendidikan Kristen ini sangat serius sehingga Allah mengatakannya di Yakobus: “Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang diantara kamu mau menjadi guru, sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat” (Yakobus 3:1), atau kita juga mungkin mau melihat dibagian yang lain dimana Dia mengatakan “Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya padaKu, lebih baik bagiNya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.” Bukankah seharusnya kita gemetar ketika kita terlibat dalam usaha pendidikan? Bukankah seharusnya kita gemetar saat kita membagikan rahasia surga dan kehidupan kepada generasi selanjutnya?

Translated by:
Lea S Surjantoro

No comments: